Pangeran Yang Dikutuk

Kau Jangan Pilih Kasih  



Kau Jangan Pilih Kasih  

0"Warna umbul-umbul Draec adalah hitam dan abu-abu. Bukan merah, perak, atau bahkan hijau. Jadi sudah pasti apa yang ada dalam ramalan itu bukan kerajaan kami," jawab Mars.     

Ia melanjutkan, "Abu-abu adalah warna kesukaan ibuku. Itulah alasan mengapa kami mulai menggunakan warna hitam dan abu-abu untuk seragam militer kami setelah orang tuaku naik takhta. Hitam adalah warna pilihan ayahku."     

Apa yang baru saja Mars katakan ini sangat membekas di benak Emmelyn.     

Ia tahu raja memang sangat mencintai istrinya, tapi ia tidak pernah membayangkan Raja Jared akan mengubah warna seragam dan umbul-umbul kerajaan demi Ratu Elara.     

Emmelyn bertanya-tanya apakah Mars begitu mencintainya hingga ia mau mengubah warna seragam dan umbul-umbul kerajaannya untuk dirinya nanti.     

"Jadi, warna hitam dan abu-abu itu pilihan ayah dan ibumu?" Emmelyn bertanya. "Apa warna yang dipakai sebelumnya?"     

"Sebelum ayahku mengubahnya, Draec hanya menggunakan warna hitam," jelas Mars. "Hitam adalah warna Strongmoor."     

"Oh..." Emmelyn mengangguk mengerti. Cara pandang Emmelyn terhadap Raja Jared kini sedikit berubah. Pria itu memang lah musuh terbesar Emmelyn dan ia adalah raja yang haus darah hingga mampu menghancurkan banyak kerajaan untuk melakukan invasinya di masa lalu.     

Tapi, di balik kekejaman yang ia lakukan, Raja Jared adalah suami penyayang dan ayah yang baik.     

Keputusannya untuk memasukkan warna abu-abu pada lambang dan seragam prajurit menunjukkan bahwa ia sangat menghargai istrinya.     

Raja menganggap Ratu Elara sederajat dengannya dan ia berbagi kerajaan dengan ratu baik secara nyata maupun simbolis.     

"Ayahmu pasti sangat menyayangi ibumu," kata Emmelyn kemudian. "Apakah kau akan mengubah warnanya lagi setelah kau naik takhta?"     

"Apa maksudmu? Aku suka dengan kedua warna yang sudah dipilih ayahku karena warna-warna itu mewakili orang tuaku dan cinta mereka terhadap satu sama lain," jawab Mars pendek.     

Ia melanjutkan, "Selain itu, aku tidak suka menghabiskan banyak uang untuk keperluan yang tidak begitu penting. Apalagi hanya untuk mengubah warna seragam baru dan perlengkapan lainnya. Warna hitam dan abu-abu sudah terlihat sangat serasi menurutku."     

Emmelyn mengangguk. "Aku mengerti."     

Warna khas Rosehill adalah perak. Emmelyn merasa abu-abu dan perak tidak akan jauh berbeda.     

Karena itu, ia bahkan tidak mau mencoba bertanya kepada pangeran apakah ia akan mengubah warna abu-abu Draec menjadi perak setelah mereka menikah dan Mars naik takhta nantinya.     

Emmelyn sendiri tidak mau terlihat sebagai wanita yang penuntut dan egois. Warna abu-abu sudah jelas dipilih untuk menghargai Ratu Elara dan Mars sangat sayang kepada ibunya.     

Sebaiknya Emmelyn tidak menyarankan warna lain atau meminta pangeran untuk mengubah warnanya lagi.     

Glow Wine dalam cangkir Emmelyn sudah habis dan ia ingin minum lebih banyak lagi. Tapi saat gadis itu mengulurkan tangannya untuk mengambil kendi yang ada di hadapannya, kendi itu sudah diraih oleh Mars.     

Gerakan pangeran jauh lebih cepat dari Emmelyn. Pria itu lalu menggelengkan kepalanya ketika Emmelyn menatapnya dengan ekspresi memelas bagaikan anak anjing yang kelaparan. "Tidak, kau hanya boleh minum setengah cangkir dalam sehari. Apa kau tidak ingat pesan Tuan Vitas?"     

Emmelyn cemberut, "Tidak adil!! Kau membawaku ke surga dan kemudian memaksaku keluar bahkan sebelum aku puas menikmatinya."     

Mars tertawa ketika ia mendengar kata-kata Emmelyn yang terkesan sangat berlebihan. "Standarmu akan surga ternyata sangat rendah ya."     

"Kenikmatan dari meminum Glow Wine setara dengan nikmatnya surga, bukan standar yang rendah bagiku…" protes Emmelyn.     

"Memang tidak serendah itu, tapi juga tidak setinggi yang kau katakan," jawab Mars.     

"Kau tidak begitu menghargainya karena kau terbiasa meminumnya setiap musim dingin. Karena itu kau menganggapnya biasa saja." balas Emmelyn.     

"Hmm... mungkin kau benar," kata Mars. "Tapi tetap saja, kau tidak boleh melanggar saran Dokter Vitas. Ia bilang kau hanya boleh minum setengah cangkir wine."     

"Yah... Tuan Vitas kan bilang hanya setengah cangkir wine. Wine murni. Yang ini mengandung rempah-rempah dan banyak bahan lainnya yang tercampur di dalamnya. Jadi, aku yakin SATU CANGKIR PENUH Glow Wine setara dengan SETENGAH CANGKIR WINE BIASA," Emmelyn sekarang mencoba menggunakan keahlian negosiasinya, setelah menyadari bahwa mata memelasnya yang bagaikan anak anjing tidak bekerja.     

"Betul, ada banyak sekali jenis wine dari red wine, white wine… dan Glow Wine ini. Tapi tetap saja mereka semua adalah 'WINE', tidak peduli bagaimanapun kau menyebutnya. Tuan Vitas bilang kau hanya boleh mengonsumsi 'setengah cangkir' wine," Mars terlihat tidak mau kalah berdebat dengan kekasihnya itu.     

Emmelyn tersenyum menggoda dan menyentuh dada Mars dengan tangan kanannya, lalu tangannya yang nakal meraba kulitnya dengan lembut.     

Mars merasa sedikit terangsang dengan gerakan nakal Emmelyn itu, sedangkan sang gadis berbisik tepat pada telinga Mars, "Tapi jika aku minum sedikit lebih banyak hari ini, kau tidak akan memberi tahu Tuan Vitas kan? Hanya hari ini saja… aku mohon. "     

Tangan Emmelyn kini turun ke bagian perut Mars dan perlahan masuk ke dalam celananya.     

Pangeran baru saja kalah dalam negosiasi.     

"Hanya... hari ini... sekali ini saja..." Mars merintih pelan saat ia meraih kepala Emmelyn dan mencium bibirnya dengan mesra. Mereka berciuman untuk waktu yang lama dan bercumbu dengan penuh gairah. Ciuman itu pun segera berakhir dengan hubungan seksual yang luar biasa.     

Hidangan pembuka sebelum makan malam, begitu mereka berdua menyebutnya.     

Suasananya juga sangat sempurna, tempatnya hangat, dan cahaya dari perapian membuat percintaan mereka terasa jauh lebih nikmat di musim dingin ini.     

***     

"Hanya sekali ini," Mars mengingatkan Emmelyn saat ia melihat sang gadis menuangkan setengah cangkir Glow Wine lagi dan meminumnya dengan riang.     

Mars sendiri tidak tahu mengapa dirinya begitu lemah jika sudah berhadapan dengan Emmelyn. Ia merasa sangat sulit menahan godaan gadis itu dan ia merasa Emmelyn punya kendali kuat terhadap dirinya. Setidaknya, begitulah yang dipikirkan Mars.     

Untung saja Emmelyn juga mencintai pangeran dan tidak akan menyalahgunakan keahliannya itu untuk mempengaruhi pangeran.     

Mars sendiri setuju dengan Emmelyn bahwa Glow Wine kandungan alkoholnya lebih rendah dan jauh lebih ringan dibanding wine biasa.     

Terlebih lagi, Glow Wine dicampur dengan berbagai rempah-rempah yang baik untuk tubuh. Mars tidak merasa terlalu bersalah karena sudah melanggar nasehat medis Tuan Vitas.     

"Ya, aku mengerti," jawab Emmelyn dengan cuek. Ia menyesap wine itu secara perlahan. Rasanya terlalu nikmat hingga Emmelyn tidak mau cepat-cepat menghabiskannya.     

Rasa dari wine itu benar-benar membawa Emmelyn terbang ke surga. Wine itu juga memberikannya kehangatan dan mampu membuatnya merasa lebih rileks lagi.     

Pangeran hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat Emmelyn begitu menikmati Glow Wine terakhirnya.     

Yah… setidaknya Emmelyn itu bukan wanita dengan standar yang terlalu tinggi, pikir Mars. Ia wanita yang sangat mudah terhibur dengan apa pun, ia bahkan bisa bahagia hanya karena meminum Glow Wine.     

Ah… tiba-tiba saja Mars jadi teringat akan sesuatu. Ia sedang mempersiapkan hadiah spesial untuk Emmelyn. Pangeran yakin hadiah itu akan membuat Emmelyn merasa sangat bahagia.     

Mars bisa membayangkan kebahagiaan yang terpancar dari wajah Emmelyn ketika ia melihat hadiahnya nanti… melihat gadis itu bahagia benar-benar tak ternilai harganya!     

Ahh, pangeran tidak sabar untuk menunjukkan hadiah itu kepadanya. Sayang sekali ia butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya.     

Tapi, hal yang berharga memang pantas ditunggu, pangeran menghibur dirinya sendiri.     

"Ahh... enak sekali," Emmelyn menjilat bibirnya saat ia meletakkan cangkirnya yang kosong. "Bagaimana kalau kita makan malam sekarang?"     

"Haha... baiklah," Mars mengacak-acak rambut Emmelyn dan meraih tangannya untuk mengajaknya meninggalkan kamar mereka. Mereka pergi ke ruang makan kecil itu dan mulai menikmati hidangan yang disajikan.     

Saat makan, mereka berdua sempat mendiskusikan rencana pernikahan rahasia mereka lagi. Mars akan mengirim surat kepada Athos dan menjelaskan niatnya untuk menikah dengan Emmelyn secara rahasia.     

Dengan begitu, Mars berharap Athos akan dapat membantu mempersiapkan segalanya. Mars juga ingin memperkenalkan Emmelyn kepada Lily, istri Athos.     

Lily adalah seorang ibu yang berpengalaman dan sudah pernah melahirkan tiga kali dengan sukses. Ia mungkin bisa memberi Em beberapa saran tentang kehamilan dan persalinan.     

Dan siapa tahu, jika kedua wanita itu cocok, mereka bisa saja menjadi teman.     

Mars tidak ingin melihat Emmelyn merasa kesepian. Ia sangat sedih ketika mengetahui bahwa satu-satunya orang yang Emmelyn anggap sebagai teman di Draec adalah penyihir yang tinggal di Bydell itu, hanya karena ia juga berasal dari Wintermere.     

Jika mereka ingin menghabiskan sisa hidup mereka bersama-sama, Emmelyn harus berusaha bersosialisasi dan membangun hubungan dekat dengan banyak orang di Draec.     

Mars berharap Emmelyn akan mulai berteman dengan orang baru dan ia bisa memulainya dengan berkenalan dengan Lady Lily.     

Lily adalah pilihan terbaik Mars untuk saat ini karena wanita itu adalah istri sepupunya. Lily juga orang yang baik dan ia terlahir dari keluarga bangsawan.     

Sebelum ia menikah dengan Athos, ia adalah seorang putri dan sudah menjalani kehidupan yang kurang lebih sama dengan Emmelyn saat ia menjadi putri Wintermere.     

Mars berharap bahwa banyaknya kesamaan di antara mereka berdua akan membantu keduanya membangun hubungan yang baik.     

"Bisakah kau benar-benar mempercayai sepupumu?" Emmelyn bertanya kepada Mars.     

Pangeran mengangguk. "Ya. Athos adalah keluargaku dan ia sudah setia kepadaku sejak lama. Aku punya sepupu lain seperti Harland dan yang lain yang sudah pasti akan langsung menghianatiku jika mereka melihat kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan dariku, tetapi Athos berbeda dari mereka."     

"Hmm… jadi begitu," Emmelyn hanya bisa setuju dengan pendapat Mars. Ia beranggapan bahwa Mars sangat pandai menilai orang lain dan ia yakin pangeran mengenal semua teman dan keluarganya dengan baik. "Bagaimana dengan teman-temanmu? Apakah mereka juga akan diundang?"     

Mars menggelengkan kepalanya. "Sayangnya tidak. Semakin sedikit orang yang mengetahui rahasia ini, semakin baik. Aku mungkin akan mengundang Edgar, tapi tidak dengan yang lain."     

"Hmm..." Emmelyn mengangkat alisnya sedikit. "Aku tidak terlalu suka Gewen, tapi ia adalah temanmu. Aku yakin ia akan merasa tersinggung jika kau mengundang Edgar tetapi tidak mengundangnya. Kau tidak boleh pilih kasih. Tidak baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.